Editor : Umar
Sumber : Feri/Rls
PEKANBARU, Detik19.com — Puluhan Miliar Uang Negara diduga kuat menguap melalui realisasi anggaran beberapa kegiatan di sekretariat DPRD Pekanbaru tahun 2020.
Dugaan ini muncul berdasarkan analisa sementara ketua Pemuda Milenial Pekanbaru, Teva Iris dan kawan-kawan, ketika menelaah data yang bersumber dari pihak yang dapat di percaya.
,”Kami menduga kuat dan mencium adanya perbuatan pidana korupsi secara sistematis dan rapi di sekretariat DPRD Pekanbaru, khususnya pada realisasi anggaran tahun 2020 yang di kendalikan oleh PLT Sekretaris DPRD Pekanbaru, Badria Rikasari,” sebut Teva Iris hari ini dalam konfrensi Persnya di suatu tempat di jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru.
Kegiatan-kegiatan di DPRD Pekanbaru khususnya pada tahun 2020 disebutnya sangat potensial untuk di manipulasi, atau di selewengkan, pasalnya pada tahun tersebut sesungguhnya dalam kondisi pandemi Covid 19, ada kebijakan pemerintah yang melarang di gelarnya rapat-rapat, atau pertemuan tatap muka dalam melaksanakan tugas Dewan untuk menghindari laju penularan virus Corona.
,”Yang pasti kita semua tahu bahwa pada tahun 2020 minim kegiatan DPRD Pekanbaru. Jika pun ada sejak Agustus, hampir semua dilaksanakan secara Zoom, sehingga nyaris tidak ada anggaran yang dapat di serap melalui kegiatan DPRD Pekanbaru, tetapi dari data yang kita peroleh, diketahui bahwa terdapat sejumlah kegiatan DPRD Pekanbaru yang mengakibatkan realisasi anggaran sangat fantastis dan ini lah dasar kecurigaan kami,” urai Teva dengan penuh tanda tanya.
Sebagaiamana di rinci oleh toko muda ini, bahwa terdapat beberapa kegiatan yang mencurigakan dan sangat janggal karena pada situasi Covid 19.
,”Ada realisasi anggaran AKD sebesar Rp puluhan miliar rupiah, kemudian ada realisasi anggaran miliaran rupiah untuk rapat paripurna pada tahun 2020, padahal masa pandemi yang berstatus sangat ketat saat itu,” kata Teva Iris.
Selanjutnya dari kajian sementara pihaknya, ketua Pemuda Milenial ini juga menaruh kecurigaan berat terhadap adanya realisasi sebesar miliaran rupiah untuk penyediaan makan/minum, dan yang paling fantastis adalah, adanya realisasi anggaran penyebarluasan informasi bersifat penyuluhan melalui pengelolaan website DPRD kota Pekanbaru sebesar puluhan miliar.
Ada lagi realisasi lainya yang sangat di curigai yaitu realisasi biaya perawatan kendaraan operasional DPRD Pekanbaru, yang diketahui dari sumber yang dapat dipercaya, bahwa jumlah kendaraan operasional yang real di sekretariat DPRD Pekanbaru hanya berjumlah tidak sampair 10 unit, kenyataan nya realisasi perawatan ada puluhan unit kendaraan.
,”Termasuk anggaran untuk Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan DPRD Pekanbaru yang kami duga di markup, setidaknya 50%, begitu juga dengan puluhan asset Negara berupa mobil di kuasai oleh pihak-pihak yang tidak berhak hingga saat ini, semua harus di pertanggung jawabkan pihak pengelola kendaraan di sekretariat DPRD Pekanbaru,” urai Teva Iris.
,” Terkait dengan asset Negara berupa kendaraan ini sangat luar biasa pengelolaan yang buruk di DPRD Pekanbaru sejak lama, sebab berdasarkan data yang kami peroleh, kami cermati puluhan kendaraan dengan nilai puluhan miliar ada di tangan pihak-pihak yang tidak berhak dengan mengatasnamakan nama-nama PNS sebagai peminjam, atau lembaga lain, orang-orang yang tidak berhak, bahkan ada mantan-mantan anggota DPRD periode lalu masih menguasai mobil dinas dan sebagian kami duga sudah dijual ke pihak lainnya,” terang Iris.
Oleh karena informasi data yang diperoleh pihaknya, Ketua Pemuda Milenial Pekanbaru, Teva Iris, pun bertekad akan secepatnya melayangkan laporan resmi ke Kejaksaan Agung berdasarkan data yang disebutnya vilid itu, dengan harapan akan ada proses pengungkapan dugaan korupsi besar di sekretariat DPRD Pekanbaru khususnya era kepemimpinan PLT Sekretaris DPRD Pekanbaru, Badria Rikasari, yang diketahui saat ini menjabat Kabag Persidangan dan protokol DPRD Pekanbaru.
Atas informasi yang mengagetkan awak media ini, telah dilakukan upaya konfimasi kepada Badria Rikasari, selaku mantan PLT Sekretaris DPRD Pekanbaru, kemarin (4/01/2022) di ruang kerjanya. Namun oleh Badria Rikasari, tidak banyak berkomentar, melainkan meminta Kabag umum Sekretaris DPRD Pekanbaru, Azwar, untuk menjawab pertanyaan awak media.
,”Saya ini mau jawab apa pak? Saya disini baru masuk Maret 2020, tidak banyak tahu soal permasalahan ini, dan saya kira hal ini bukan ranah saya, dan saya tidak kompeten untuk memberikan tanggapan atas permasalahan ini, mohon maklum lah pak,” ujar Azwar sembari melanjutkan kegiatannya.
* Pantang Menyerah *