PEKANBARU, Detik19.com — Kabarnya saat ini 14 orang tenaga relawan Covid 19 di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru, khususnya yang bertugas di Labor Biomol, ternyata belum dapat insentif selama 4 bulan 20/4/2021.
14 orang tersebut merupakan tenaga yang kesehariannya mengurus pasien terinfeksi virus Corona, disamping nasib bulanan dideritanya itu belum keluar sangat dikesalkannya, karna tugas yang dihadapi mereka itu masalah pasien terdampak Covid -19 yang saat ini ditakuti semua orang,
Padahal sebagaimana diketahui, Pemerintah melalui kementerian telah memberikan bantuan berupa intensif sebesar Rp.5.000.000 rupiah setiap bulan bagi para tenaga relawan Covid, namun memasuki tahun 2021 hingga bulan April ini, belum diberikan.
Sementara tenaga relawan yang konon memiliki keluarga dan tanggungjawab itu pun merasa krisis keuangan, dan sangat kesulitan, diamana setiap harinya harus merogoh kantong untuk kebutuhan biaya transpot dan biaya-biaya kehidupan sehari harinya.
Nasib kami tidak tahu lagi ntah bagaimana pak, untuk transpot dan biaya kontrakan saja sudah terancam, belum lagi teman-teman yang lain lumayan banyak yang ngekos.
Kasihan loh mereka karena nunggu insentif yang tidak ada kejelasan sampai detik ini mereka udah nunggak bayaran kos dari Januari, sementara yang kami hadangi orang terkena Covid ancaman cukup lumayan pada dirinya sendiri” tambah lagi untuk kebutuhan sehari hari ikut terancam Sebut Para Relawan, kepada detik19.com Selasa 20/04/2021 siang.
Diketahui Pemerintah telah mengalokasikan belanja sangat besar untuk persoalan Covid- 19, Bahkan APBD Riau tahun ini juga di anggarkan lumayan besar ratusan miliar.
Padahal Aturan kementerian tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid- 19. namun ya beginilah kenyataannya, Kesal Honorer tersebut
Terkait hal ini, Direktur RSUD Arifin Achmad, dr. H. Nuzelly Husnedi, MARS, saat di konfirmasi awak media ini mengatakan, semua tergantung aturan, yang saat ini belut jelas.
Dan soal pembiayaan disebutkannya tergantung pihak Dinas Kesehatan Riau pak, ap lagi ada aturan yang baru itu, tetapi belum jelas, dan soal pembiayaan itu ada di dinas kesehatan, kita tetap layani relawan jika datang kepada kita, kita kasi makan,” katanya.
Lucu saja dikonfirmasi masalah Honor tenaga relawan Covid- 19 malah dijawab Tetap melayani relawan yang datang kepada kita dan kita kasih makan, Bebernya.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Dra.Hj Mimi Yuliani Nazir, menanggapi pernyataan Direktur RSUD Arifin Achmad, Nuzelly, mengatakan pihaknya sudah mengajukan anggaran tersebut (Insentif_red), namun terkendala soal realokasi dan refocusing.
Namun Kita sudah anggarkan dari Dana Alokasi Umum (DAU), tinggal menunggu kebijakan realokasi dan refocusing anggaran membuat realisasi terlambat,
Dan kita tidak tahu saat ini terkendala dimana, apakah terkendala di BPKAD atau dimana saya juga tidak tahu,” urai Mimi kepada awak media.
Dapat diketahui, berdasarkan keterangan dari Direktur RSUD Arifin Achmad dan Kepala Dinas Kesehatan Riau, tidak terlihat secara jelas, apakah nasib para tenaga relawan Covid 19 yang bertugas di Labor Biomol itu akan segera teratasi, atau tidak.
Sejumlah tenaga relawan Covid tersebut terdengar menyampaikan harapannya, agar Gubernur Riau, Drs Syamsuar, dapat mengeluarkan kebijakan, konon Pekanabaru atau Riau saat ini masuk juara 1 kasus Covid 19 terbanyak di Sumatera. Tutupnya
Semoga nasib yang menimpa Tenaga relawan Covid- 19 yang belum menerima Insentif selama 4 bulan tersebut bisa teratasi,
Editor : Saidina Umar/rls