Penulis : Umar
RIAU, Detik19.com — Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Prov Riau
No. 15 periode 13 – 19 April 2022, Umur 3th (Rp 2.927,90); Umur 4th (Rp 3.155,01); Umur 5th (Rp 3.430,50); Umur 6th (Rp 3.510,64); Umur 7th (Rp 3.647,66); Umur 8th (Rp 3.746,45); Umur 9th (Rp 3.829,17); Umur 10th-20th (Rp 3.914,47); Umur 21th (Rp 3.757,90); Umur 22th (Rp 3.740,17); Umur 23th (Rp 3.725,40); Umur 24th (Rp 3.577,69); Umur 25th (Rp 3.496,44);
Indeks K : 92,78%
Harga CPO Rp. 15.921,12
Harga Kernel Rp. 13.939,74
NAIK Rp 48,03 per Kg utk umur 10-20 th, Selasa 12/04/2022
Kenaikan harga TBS periode 13 s/d 19 April 2022 untuk kelompok umur 10-20 tahun adalah sebesar Rp 48,03/Kg.
Harga TBS kelapa sawit penetapan ke 15 bulan Maret (periode 13 s/d 19 April 2022) di tahun 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 – 20 tahun sebesar Rp 48,03/Kg atau mencapai 1,24% dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 3.914,47/Kg. Kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Menurut Devris kenaikan Faktor internal : naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan Kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data Untuk harga jual CPO, PT. PN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 243,50/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 248,12/Kg dari harga minggu lalu, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 54,00/Kg dari harga minggu lalu, PT. Asian Agri mengalami kenaikkan sebesar Rp. 240,65/Kg dari harga minggu lalu. Sedangkan untuk harga jual Kernel, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 64,00/Kg dari harga minggu lalu, jelas Devris
Sementara dari faktor eksternal, Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di perdagangan hari senin kembali naik, Menurut data Refinitiv, kontrak berjangka CPO naik 6,38% selama seminggu di posisi MYR 5.921/ton. Trader minyak sawit David Ng mengatakan prospek ekspor yang lebih kuat untuk minyak sawit Malaysia juga mendukung harga CPO berjangka. “Saya mendengar berita di lapangan bahwa ada data ekspor yang lebih kuat.
Hal ini menunjukkan masih adanya minat beli dari pasar-pasar utama. Namun, kami masih menunggu laporan resmi yang akan keluar awal minggu depan,” jelas trader tersebut.
“Fokusnya juga pada kinerja produksi dan ekspor untuk paruh pertama April yang akan menentukan tone selama bulan April,” Jelasnya. Selain itu, dia mengatakan, kontrak CPO memiliki level resistance kunci di MYR 6.000/ton pada penutupan. “Kecuali jika level tersebut dilewati, kita mungkin melihat satu lagi penurunan yang akan terjadi di pasar ini hingga ke MYR 5.400/ton – 5.600/ton.
Selain itu, Anilkumar mengatakan negara tujuan pembelian minyak sawit lainnya, selain India, sepi karena margin impor yang tidak menguntungkan. Namun, dia mengatakan segalanya mungkin berubah dengan cepat jika harga minyak dan energi yang bersaing semakin menguat, tutupnya.(*)