SIAK, Detik19.com — Seluas 2 Hektar Perkebunan sawit milik warga Kecamatan Mempura terancam mati, diakibat oleh genangi air limbah dan lumpur Serana Pengelolaan Air Minum (SPAM) milik Dinas PU Kabupaten Siak.
Sebelumnya di kolam SPAM milik Dinas PU Kabupaten Siak itu,telah memakan korban, salah seorang pelajar tengelam di kolam milik SPAM itu.
Pantauan wartawan di lapangann, Limbah SPAM milik dinas PU itu mengenangi perkebunan sawit warga, karena saluran limbah yang di buang ke sungai mempura itu, tertutup oleh limbah lumpur SPAM.
Akibat parit untuk membuat air limbah SPAM ke sungai mempura itu, tertutup oleh lumpur dan semak, air limbah meluap kekebun sawit warga, sehingga kebun sawit warga teredam air.
Pemilik Kebun sawit Purba kepada wartawan mengatakan, bahwa sawit orang tua kami ini sudah lama terendam limbah SPAM, lihatlah, udah banyak yang mati.
Sebelumnya, kita sudah melaporkan ke Petugas SPAM dinas PU Kabupaten Siak, tapi tidak ada tindaj lanjutnya.
“Oleh sebab itu, kita minta Pemda Siak melalui Dinas PU Kabupaten Siak agar bisa memperbaiki saluran limbah mereka menuju sungai menpura itu.”minta Purba.
Udah hampir dua tahun, kebun orang tua kami ini terendam limbah milik SPAM milik Pemda Siak ini.
Purba juga berharap, pemda bisa menganti rugi sawit sawit yang mati terkena limbah SPAM milik mereka itu.
Sementara itu ketua LSM LCKI Syahnurdin kepada wartawan mengatakan, kita berharap Pemda Siak bisa menindak lanjuti keluhan warga mempura ini.
“Kami juga meminta agar DPRD Siak turun langsung ke lapangan dengar langsung keluhan masyarakat,apa penyebab sawit warga mempura itu matu, apakah benar terkena limbah SPAM milik Dinas PU, atau ada penyebab lainnya,” kata udin.
Sebab jika dibiarkan dikhawatirkan akan lebih parah lagi nantinya dan limbah tersebut akan merusak ekosistem di wilayah sekitar. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan berimbas pada sungai induk mempura.
Menurut Udin, kuat dugaan limbah itu berasal dari SPAM milik dinas PU Kabupaten Siak yang beroperasi di daerah tersebut.
Sedangkan Ujang petugas SPAM saat di temui dilokasi mengakui, bahwa aliran pembuang limbah mengarah ke sungai mempura tertutup oleh lumpur dan semak.
Sebenarnya, tahun lalu, katanya mau di bangun, karena covud 19.baru tahun ini mau di lakukan pebangunan parit itu dilakukan. “kata ujang. ***