Penulis : Umar
KUANSING RIAU, Detik19.com — Komit untuk pengembangan komoditi karet di Provinsi Riau, Gubernur Riau membawa serta Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dinas Perindagkop Provinsi Riau, serta dinas yang membidangi perkebunan dari 6 (enam) kabupaten yang merupakan klaster karet ke Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari : Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Siak. Tujuan dari kunjungan kerja ini adalah sebagai studi tiru dan studi terap pengelolaan pemasaran karet dan pengembangan industri hilir karet di Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (APKARKUSI), Minggu 09/01/22
Kunjungan kerja yang dilaksanakan pada tanggal 09 Januari 2022 ini langsung didampingi oleh Plt. Bupati Kuantan Singingi, Pj. Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pertanian, dan Kepala Dinas Kopdagrin Kabupaten Kuantan Singingi. Yang menggembirakan adalah hadirnya Kepala Balai Riset dan Standardisasi (Baristan) Palembang didampingi 2 (dua) orang peneliti senior. Disamping itu kegiatan ini menjadi makin meriah karena dihadiri oleh para pekebun karet yang tergabung dalam wadah APKARKUSI, pengurus APKARKUSI, pengurus Koperasi APKARKUSI, Camat Gunung Toar, Kepala Desa Lubuk Terentang dan masyarakat tempatan.
Pada kunjungan kerja Gubenur Riau ini telah dilaksanakan beberapa agenda diantaranya : kunjungan ke workshop industri hilir milik APKARKUSI, mengikuti ekspose pola pengembangan pemasaran karet dan pengembangan industri hilir karet milik APKARKUSI, serta mengikuti pelaksanaan lelang karet yang dilaksanakan oleh Koperasi APKARKUSI.
Gubernur Riau dan Plt. Bupati Kuantan Singingi serta seluruh peserta yang hadir sangat merasa bangga karena APKARKUSI telah mampu memproduksi produk olahan karet berupa ban mobil vulkanisr dan ban sepeda motor vulkanisir. Produksi ban vulkanisir ini merupakan karya anak negeri yang siap untuk dikembangkan dan dipasarkan secara komersil. Berhasilnya APKARKUSI mengembangkan usaha ban vulkanisir ini tentu didukung dengan peralatan/mesin pengolahan yang memadai dan dukungan teknologi dari Baristan Palembang.
Gubernur Riau dan Plt. Bupati Kuantan Singingi juga berharap, APKARKUSI mampu mengembangkan produk karet lainnya sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pekebun karet di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya, dan di Provinsi Riau pada umumnya. Pengembangan industri hilir karet ini akan memberikan manfaat yang lebih kepada pekebun karena terdapat peningkatan nilai tambah yang langsung dirasakan oleh pekebun karet.
Pada kesempatan itu juga, Gubernur Riau berpesan agar pekebun kompak dan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi memberikan dukungan penuh untuk pengembangan industri hilir karet ini. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi terjadinya alih fungsi komoditi dari karet ke komoditi lain. Sehingga kekhawatiran akan makin berkurangnya lahan karet potensial bisa secara perlahan diantisipasi.
Salah satu dukungan yang diharapkan oleh Gubernur Riau kepada Plt. Bupati Kuantan Singingi adalah rencana pengembangan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (SIKIM) berbasis karet. Dengan direalisasikannya SIKIM ini akan mengakselerasi industri hilir karet dan memberikan dampak multiflier effect yang luar biasa. Karena dengan SIKIM ini bisa dihasilkan berbagai produk olahan berbasis karet oleh kelembagaan pekebun karet, yang pada akhirnya makin mendukung peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah.
Pada sesi ekspose pengelolaan pemasaran karet melalui APKARKUSI yang disampaikan oleh Ketua Koperasi APKARKUSI, diketahui bahwa sistem pembinaan pekebun karet dalam bentuk kelembagaan pekebun karet yang tergabung dalam wadah APKARKUSI telah mampu memasarkan karet milik anggotanya dengan kualiats karet yang lebih baik. Dengan kualitas yang baik ini tentu dapat dipasarkan dengan harga yang relatif tinggi. Harga karet yang relatif tinggi ini sudah dirasakan manfaatnya oleh pekebun karet anggota APKARKUSI pada 3 (tiga) tahun belakangan ini sejak APKARKUSI melakukan pemasaran karet dengan sistem Lelang Satu Waktu – Satu Tempat – Satu Harga – Satu Mutu (LELANG 4S)_red)
Hal ini terbukti dari pelaksanaan lelang karet periode 09 Januari 2022, dengan tonase karet yang dilelang sekitar 78 ton yang diikuti oleh 6 (enam) perwakilan perusahaan Crumb Rubber dari 3 (tiga) provinsi yaitu Sumut, Jambi dan Riau, diperoleh harga penetapan lelang tertinggi sebesar Rp. 12.388,- per kg dengan nilai transaksi sekitar Rp. 966 juta. Gubernur Riau dan Plt. Bupati Kuantan Singingi serta seluruh yang hadir pada pelaksanaan lelang tersebut, merasa sangat puas dengan pelaksanaan lelang karet tersebut serta harga karet yang telah ditetapkan meningkat jauh dari lelang minggu lalu yaitu Rp. 11.758,- yaitu dengan selisih kenaikan harga sebesar Rp. 630,-.
Pada akhir kegiatan, Gubernur berharap agar manfaat dari sistem pemasaran karet secara lelang ini dapat juga direplikasi di kabupaten lainnya sehingga dapat juga bermanfaat bagi pekebun karet di Provinsi Riau secara luas,**