MERANTI, Detik19.com — Belakangan ini Bupati Kepulauan Meranti H.Muhammad Adil,SH diterpa isu miring terkait dengan rehabilitasi pantai desa Mekong bahwa H.Muhammad Adil diisukan mengunakan dana APBD.
Masalah abrasi pantai dikabupaten kepulauan meranti provinsi riau bukanlah cerita baru,
abrasi pantai di Kabupaten Kepulauan Meranti nyaris tidak teratasi, contohnya dipulau rangsang lahan warga dan tanah wakaf musnah terkikis dihantam ganasnya gempuran ombak selat Melaka.
Begitu juga lahan pemukiman warga disepanjang pesisir pantai desa Mekong dan alai kecamatan tebing tinggi barat kabupaten kepulauan meranti, yang hampir musnah dihantam ganasnya gempuran ombak yang kita ketahui berhadapan langsung dengan selat Melaka, Kamis 16/09/2021
Menurut Azni Syafri mantan anggota DPRD kabupaten kepulauan meranti tahun 2014-2019 saat dikonfirmasi detik19.com dilapangkan mengatakan bahwa tempat kediamanya itu tidak jauh dari pesisir pantai desa Mekong yang terjadi abrasi.
Azni Syafri bersama warga sekitar bernama Rahman dan Halim langsung mengadakan musyawarah bersama terkait abrasi yg terjadi dipemukiman tempat tinggal warga sekitar terjadinya abrasi tersebut,
hasil dari musyawarah mereka Azni Syafri langsung menjumpai bupati H. Muhammad Adil dan menceritakan masalah abrasi yang terjadi ditempat pemukiman mereka tinggal, yaitu dekat pesisir pantai desa Mekong – alai.
Mendapat informasi tersebut Bupati Meranti H. Muhammad Adil menyempatkan diri untuk turun survey kelapangan melihat kondisi rumah dan lahan warga yang terancam abrasi pantai tersebut.
Merasa prihatin, dengan cara bernegosiasi H. Muhammad Adil memutuskan untuk menganti rugi lahan warga tersebut.
Dijelaskan Halim (60 thn) bahwa rumah dan lahan miliknya, yang dampak terkena abrasi oleh ganasnya gempuran ombak selat melaka telah menerima satu unit rumah dan satu kapling lahan yang beralamat dijalan kuala parit dusun air merah desa Mekong, sebagai penganti lahan saya yang tekena abrasi pantai,tutur Halim.
”Saya sanggat berterima kasih kepada Bapak Bupati H.Muhammad Adil telah menyelamatkan tempat tinggal saya dari ganasnya gempuran ombak laut, papar halim lagi !! “
Terkait pengunaan alokasi anggaran rehabilitas abrasi pantai desa Mekong-alai, dijelaskan bupati H.Muhammad adil bahwa anggaran murni duit saya bukan mengunakan anggaran APBD, jelasnya.
Dengan inovasi ini sebagai contoh penahan ombak, turap dari batang kelapa dan timbunan sampah, kita uji kekuatanya apakah lima tahun atau sampai sepuluh tahun, hal ini hanya sebagai inovasi pancingan pemerintah pusat, untuk membangun turap penahan pantai harus mengunakan APBN karna APBD kita tidak mampu, papar Adil.
Diwaktu yang sama Abdul Rahman alias Daman mantan kepala desa Mekong dan Zainal tokoh masyarakat alai, memberi keterangan sangat terimakasih dengan langkah cepat yang diambil Bupati H.Muhammad Adil yang menyelamatkan rumah warga yang terancam dari abrasi pantai.Ditempat terpisah dijelaskan juga oleh tokoh Masyarakat alai selatan yaitu Masnor, langkah yang dilakukan bupati H.Muhammad Adil sangat tepat sudah menyelamatkan nasib warga.
Kita ketahui bersama, bahwa sampah merupakan hal yang kerap kali menjadi masalah di semua daerah bahkan negara sekalipun, terutama di kabupaten kepulauan meranti yang kita cintai ini.
Mungkin dengan inovasi menimbun sampah dan membuat turap untuk menahan gempuran ombak, ada pemukiman rumah warga dan lahan tempat tinggalnya yang tertolong dan terhindar dari abrasi yang kita tidak ketahui sampai kapan mereka bisa bertahan. *** (why)