SELATPANJANG, Detik19.com — Abrasi yang menggerus sepanjang bibir pantai Pulau Rangsang di Kabupaten Kepulauan Meranti, saat ini begitu mengenaskan dan mengundang perhatian DPD Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) di Kabupaten Termuda dari Provinsi Riau.
Datuk Panglima Muda Ibrahim Munir
selaku Ketua DPD Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) Kabupaten Kepulauan Meranti, didampingi Penasehat Datuk Sabara Damanik,
memimpin langsung meninjau kelapangan bersama anggota berjumlah 13 orang ke Tanjung Motong, Desa Permai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu (14/8/2021).
Kunjungan Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Laskar Melayu Bersatu (DPD LLMB).Kabupaten Kepulauan Meranti Ke Desa Permai Tanjung Motong Kecamatan Rangsang Barat, merupakan bentuk Kepedulian LLMB terhadap lingkungan yang saat ini terjadi Abrasi akibat Gempuran Ombak.
Pantai dan pesisir memiliki banyak menfaat selain tempat rekreasi, kita ketahui bahwa pantai adalah kawasan perbatasan antara daratan dengan lautan sementara pesisir merupakan bagian da
Dalam kunjungan itu Datuk Panglima muda DPD LLMB Ibrahim munir Memberi Tanggapan tentang Abrasi yang terjadi didesa permai yang dilihat secara langsung saat ini harus secepatnya ditanggapi Pemerintah daerah maupun pusat secara serius karna daerah ini berhadapan langsung dengan selat Melaka yang potensi Abrasinya sangat cepat terjadi kita ketahui juga bahwa desa permai Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti ini termasuk daerah 3T.(Terdepan,Terpencil dan tertinggal).Merupakan daerah yang paling terluar pada wilayah Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Datuk Penasehat DPD LLMB Sabara Damanik juga memberi Ulasan bahwa kita harus fokus dalam menangani Abrasi yang terjadi di desa Permai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti ini.
Pulau Rangsang merupakan benteng bagi Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Meranti, mari kita bayangkan kalau benteng sudah porak poranda, apa yang akan menimpa Selatpanjang.
Seperti dituturkan Anwar Bin Eliyas (42), salah seorang warga desa permai, setiap tahunya terjadi pengikisan tanah atau abrasi mencapai 10 meter pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus laut.
Abrasi akan terjadi setiap tahun khusus pada bulan desember, sebab pada bulan itu adalah masuknya musim utara, dan bagi warga meranti
dikenal dengan pasang keling, yang
tinggi ombak laut selat malaka bisa mencapai 5-6 meter, dulu bibir pantai di Motong ini masih 5 KM ke arah laut sana, tapi sekarang inilah adanya, kata Anwar.
Ini fakta, kalau musim pasang keling, air lautpun menggenang di kota Selatpanjang, begitulah dahsyatnya, ucap Anwar lagi.
Mendengar apa yang disampaikan oleh warga terdebut, Datuk Penasehat Sabara Damanik menggugah semua pihak terkait mulai dari Pemerintah Daerah maupun Pusat, harus fokus menangani Abrasi di Pulau Rangsang ini.
Jika pemerintah tidak fokus maka dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan, kemungkinan kita hanya melihat separuh saja pulau rangsang yang tersisa, semoga pemerintah pusat dapat mengalokasikan dana Khusus, karna anggaran pemerintah daerah Kab. Kep. Meranti, sangat terbatas untuk mampu menangani Abrasi saat ini.
Sebagai langkah awal dari DPD LLMB Kabupaten Kepulauan Meranti usai meninjau lokasi Abrasi yang terjadi dipantai Motong, Desa Permai, Kecamatan Rangsang Barat, Datuk Panglima Muda Ibrahim Munir dan Datuk Penasehat Sabara Damanik akan memberi saran dan masukan kepada Bapak Bupati kapubaten kepulauan meranti terkait masalah Abrasi yang terjadi didaerah kita ini.
DPD LLMB berharap, Bapak Bupati H Muhammad Adil SH akan menyikapi kekhawatiran kita semua atas nasib dan jeritan Pulau Rangsang yang merupakan wilayah terluar yang harus terjaga ekosistimnya dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka. ( Wahyu )