Editor : Umar
Aktifitas pertambangan emas di duga tidak memiliki izin, (Ilegal) namun bebas Beroperasi. persoalan ini berawal sewaktu awak media melaksanakan investigasi di Kecamatan Kampar kiri Kabupaten Kampar Riau.
Dalam pantauan media, rupanya ada lima tempat aktivitas penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Kasus ilegal ini di temu kan sekitar pukul 11:06 WIB Siang Minggu (1/3/2023).
Tidak tertutup Kemungkinan salah satu andil dalam aktifitas tersebut warga setempat ber inisial AL. Ketika awak media Konfirmasi AL. Dia melontarkan kata yang tak sedap di dengar kepada sang Wartawan. terkesan halangi tugas liputan wartawan
“Jangan di liput di sini, ini wilayah Kampar emang nya bapak di wilayah liputan mana? Jika wilayah liputan nya luar kampar maka bapak tak ada hak untuk cari berita di sini”,Kata AL seolah olah mengintrogasi Wartawan.
Dengan sikap oknum pekerja tambang emas ilegal ini akhirnya mendapat komentar pedas oleh salah satu toko masyarakat Kampar yang enggan nama nya di publikasikan, inisial MS mengatakan, “Sudah kerja dia salah mala wartawan di intimidasi nya.
“Apakah selama ini kerjaan ilegal ini udah betul, mungkin ilegal Mafia ini tidak tahu jasa dan peran wartawan sebagai corong nya informasi publik, ngomong seperti arogan, jika takut di liput urus Izin, ikuti aturan pemerintah Agar usaha kalian resmi (Legal)”,Kata MS
Berdasarkan Pasal 158 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, yang berbunyi “Setiap orang yang melakukan penambangan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000.000,- (Seratus Milyar Rupiah);
Pasal 109 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak memiliki Izin Lingkungan bisa dipidana paling lama 3 tahun”.
Media tak hanya berhenti di sini saja, akan tetap menggali informasi ini lebih lanjut kepada Polisi pihak penegak hukum (APH) hingga berita di sajikan melalui media onlin yang terbit nya setiap hari.** Tim
Rilease