Penulis : Umar
Sumber : Liputan
BANGKINANG KOTA, Detik19.com — Kepala Dinas Kab Kampar Dr.Ir. Aliman Makmur sarankan masyarakat dengan menjaga lingkungan maka kebersihan dan kesahatan itu akan harmonis, untuk itu tertiblah dalam menjaga sampah agar kesehatan terjaga,
Menurut Aliman Makmur menyampaikan himbauan ini pada pihak Kecamatan hingga ke desa desa di kab Kampar agar bisa membuat dan memanfaatkan bank sampah, karena masyarakat sampah yang dibuang itu bukan lah sampah tak bermanfaat melainkan bisa menjadi uang yang di beli oleh perusahan dengan harga berpariasi Rp. 4000- 7000 per/Kg dan dijadikan kebutuhan pupuk organik dan Anorganik apa lagi saat Pandemi covid19 saat ini harga pakan ikan dan pakan ayam melonjang naik drataktis, Kamis 02/06/2022 pukul 11.00 wib siang
Kadis DLH Kab Kampar Dr. Ir. Aliman Makmur, M.Si, P.hD juga mengatakan bahwa untuk kab Kampar Bank Sampah sudah ada berdiri sebanyak 68 Bank yang berpungsi
Masyarakat sebenarnya tidak tau bahwa sampah itu bukan sampah akan tetapi sampah itu adalah uang, senyumnya
Jika tidak paham masalah itu matipun kita itupun akan jadi sampah, bak bahasa Pilosofinya saat dijumpai di ruang kerjanya
Sampah itu Ter bagi dua ada sampah organik bisa di olah oleh perusahaan menjadi Pupuk magotan dan Nonorganik Pilosofinya, kata Aliman
sedangkan Kabid Persampahan Yusrizal, juga mengatakan bahwa untuk bank sampa yang jadi percontohan dan sukses seperti Bangk Sampah di desa Tanjung Bungo Kec Kampa dan Bank Sampah Desa Siberuang Kec XIII Koto Kampar yang mana sampah seperti kemasan atau bungkus plastik Aqua gelas, 4000 per kilo, dan botol kemasan 7000 perkilo,
Dan Sampah organik, seperti sisa sisa makanan, kertas dan lain lain, ucap Kabid Persampahan dinas DLH Kab Kampar Yusrizal,’red)
Sampah Anorganik terdiri dari sampah plastik, dan saat ini bahkan kami sudah mengeluarkan surat larangan setiap dinas tidak memakai Aqua gelas, Aqua botol dan kemasan sekali pakai saat melakukan aktipitas di perkantoran, tambahnya
ditanyakan Sumber dana pembuatan bank sampah tersebut itu terdiri dari swadaya pihak kecamatan dan Desa untuk membentuk ( Bank Sampah ).
Desa siberuang sampahnyo melebih maju selangkah, yang mana membawa keberuntungan buat ibuk ibuk seperti sampah bisa di tukarkan kepada si pembeli sampah dengan bentuk minyak goreng, sabun mandi, atupun sabun cuci,
dan untuk Desa Kijang Jaya pengelolaan itu di namakan Conblok juga hasil dari sampah plastik, tutupnya.** ( Detik19 )